Rasulullah saw bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang pentingnya untuk sesalu melakukan aktifitas yang membuahkan amal sholeh, karena dengan amalan sholeh itu akan membuat para pelakunya semakin dekat dengan Allah swt sehingga akan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaanya, tetapi bila yang terjadi sebaliknya maka akan menyebabkan para pelakunya itu bisa-bisa akan kehilangan iman dan taqwa.
“Bersegeralah kamu beramal sholeh karena akan datang (terjadi) fitnah-fitnah laksana serpihan malam gulita, dimana seseorang pada pagi hari beriman, namun sore harinya kafir. Sore beriman, pada pagi harinya kafir, ia rela menjual agamanya dengan harta benda dunia “.
Dari hadis Rasulullah tersebut diatas memberikan gambaran bahwa setiap saat manusia akan senantia dihadapkan pada suatu permasalahan yang membuat mereka terlena dengan permainan dunia yang menyesatkan, karena pada diri manusia itu memiliki nafsu. Selain itu syetan senantiasa berusahan untuk menggoda manusia agar menuruti hawa nafsunya sehingga manusia itu rela meninggalkan ajaran Allah swt hanya berusaha untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang sementara yang sesungguhnya tidak dapat memberikan jaminan kebahagiaan baik mulai di dunia hingga di akherat kelak.
Setiap manusia tentu saja amat mendambakan kebahagiaan, tidak hanya bahagia di dunia tetapi juga di akherat. Namun hal itu harus di capai tidak hanya dengan doa tetapi harus dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam hidup di dunia ini, yaitu dengan amal sholeh yang sebanyak-banyaknya.
Allah Swt berfirman dalam surat Anahl : 97
”97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.
Manakala seorang muslim telah beramal sholeh dengan sebanyak-banyaknya, maka dia akan mendapatkan kesempatan bisa berjumpa dengan Allah Swt.
Allah Swt berfirman di dalam surat Al kahfi : 110
”110. Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Karena begitu pentingnya kedudukan amal sholeh dalam kehidupan manusia di dunia dan akherat, maka setiap kita harusberusaha jangan sampai amal yang telah kita kerjakan itu menjadi sia-sia, takada nilai apa-apa di sisi Allah. Oleh karena setiap kita harus memahami prinsip-prinsip amal sholeh dan berusaha mewujudkanya dalam kehidupan ini. Diantara prinsip amal sholeh yang harus mendapatkan perhatian kita semua yaitu :
1. Ikhlas karena Allah Swt
Ikhlas adalah salah satu sarat mutlak diterimanya suatu amal seorang muslim,amal apapun yang dikerjakan manusia meskipun banyak dan baik tetapi jika tidak dilandasi oleh keikhlasan maka tidak akan membuahkan amal sholeh dan tidak ada nilai pahala sedikitpun di hadapanAllah Swt meskipun di mata manusiadia dianggap telah melakukan amal sholeh yang banyak.
Allah Swt berfirman di dalam surat Al Bayyinah : 5
“5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
Dengan keikhlasan yang tulus, meskipun pelaksanaan ajaran Islam itu ada yang berat, akan ringan rasanya dan sebaliknya bila tanpa keikhlasan, meskipun sebenarnya pelaksanaan ajaran Islam itu ada yang ringan menjadi berat rasanya.
2. Benar cara melaksanakanya
Yang dimaksudkan benar cara melaksanakannya adalah bahwa setiap amal kebaikan itu harus dilakukukan sesuai dengan apa yang telah di contohkan oleh Rasulullah saw, karena bila amal kebaikan itu dilakukan tanpa ada ilmu yang telah di contohkan oleh Rasulullah makatidak akan ada nilai amal sholehnya. Hal ini sesuai dengan hadist Rasululloh Saw yang artinya :
”Barang siapa menimbulkan sesuati yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajaranya, maka tertolak (HR.Bukhari)”
3. Tujuanya hanya untuk mencari ridhlo Allah Swt
Semua amal yang tidak didasarkan untuk mencari ridhlo Allah Swt atau apalagi dengan maksud untuk mendapatkan pujian dari manusia, harta, tahta dan sebagainya maka amal itu tidak membuahkan amal sholeh. Apa lagi jika mala yang dilakukan itu atas dasar riya ( ingin mendapatkan pujian manusia) sangat tidak dibenarkan oleh Allah Swt. Disamping amalnya baiknya tidak bernilai apa-apa, orang yang riyak juga dicap oleh Allah Swt sebagai pendusta agama.
Allah Swt berfirman di dalam surat Al Al maa’uun : 4-7
“4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, Orang-orang yang berbuat riya, Dan enggan (menolong dengan) barang berguna
Allah Swt berfirman di dalam surat Al Bakharah : 264
”264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
4. Tidak merasa sudah banyak amal sholeh yang dilakukan
Kenapa perasaan seperti ini harus dihilangkan dari hati manusia, karena jika manusia telah merasa bahwa mereka telah melakukan banyak beramal sholeh akan menyebabkan sudah cukup banyak pahala yang diperoleh sehingga akan melemahkan semangat untuk beramal sholeh lagi. Tetapi jika sebaliknya maka manusia akan terus berusaha memperbanyak amalan sholeh karena merasa masih kurang, selain itu semakin banyak nilai amal sholeh yang telah dilakukan, maka manusia akan semakin dinilai bertaqwa kepada Allah dan akan menjadi orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. Allah sendiri juga tidak menetapkan berapa banyak nilai pahala dari amal sholeh yang harus dibawanya agar bisa dimasukan ke dalam surga. Yang pasti semakin banyak pahala, tentu semakin terasa nikmat kehidupan manusia di akherat kelak.
Allah Swt berfirman di dalam surat Al Hujuraat : 13
”13. Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
5. Segera mungkin melaksanakanya
Karena manusia itu tidak tahu kapan datangnya kematian dan berapa lama mereka akan hidup, maka segerakanlah untuk melakukan amal sholeh dan jangan di tunda-tunda mumpung Allah masih memberikan kesempatan . Jika ajal telah tiba maka kita tidak akan dapat berbuat apa-apa lagi yang tersisa hanyalah penyesalan belaka. Sebagai seorang muslim yang sejati hendaknya menyegerakan untuk melakukan amal sholeh karena soal umur kita tidak tahu selain itu juga untuk menjaga hati dan iman sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
Diantara sekian banyak sahabat Nabi yang tidak suka menunda-nunda amal sholeh yang hendak dikerjakanya adalah Muada bin Jabal. Ini tercermin dari ungkapanya ketika ditanya oleh Rasul tentang bagaimana keadaanya pada suatu pagi. Muadz menjawab:
”Ya Rasul, saya pagi ini betul-betul merasa jadi orang yang beriman karena saya tidak yakin apa nanti sore saya masih hidup atau tidak,dan nanti sorepun saya tidak yakin apakah besok pagi saya masih hidup atau tidak, bahkan langkah saya yang pertama tidak saya yakini bisa dilanjutkan kelangkah yang kedua.”
Dengan sikap seperti itulah, seorang muslim akan selalu terbayang-bayang pada kematian yang membuat dia tidak berani menunda-nunda amal sholenya. Rasululloh bersabda :
”Segeralah melakukan amal sholeh, sebab akan terjadi fitnah besar bagai gelap malam yang gulita. Ketika itu seseorang pada pagi hari mu’min, tiba-tiba pada sore hari berbalik kafir, menukar agama karena sedikit keuntungan duniawi yang sederhana .” (HR. Muslim)
Disamping itu, setiap manusia pasti mati, sementara saat kematian itu seorang muslim dituntut berada dalam keadaan tunduk dan patuh kepada Alloh Swt, maka karena kematian selalu mengintai 24 jam setiap harinya maka seorang muslim tidak akan menunda-nunda amal sholeh yang hendak dikerjakanya, karena memang dia tidak tahu kapan akan meninggal dunia. Dan bagi seorang muslim yang terpenting adalah bukan apan dia meninggal dunia, tetapi dalam keadaan bagaimana dia meninggal dunia, dalam keadaan tunduk atau dalam keadaan durhaka kepada Allah Swt.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa iman memang tidak cukup hanya sekedar pangakuan, tetapi iman itu harus dibuktikan dengan amal sholeh yang sebanyak-banyaknya. Dengan iman dan amal sholeh itu seorang muslin akan mencapai kebahagiaan hidup yang hakiki, di dunia maupun di akherat.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan semoga bisa menjadikan pelajaran buat kita semua dan kita bisa memetik hikmahnya dan kita mampu mengerjakanya amalan sholeh seperti apa yang telah Rosull contohkan biar diterima Allah yang akhirnya kita mendapatkan ridlo dari Alloh Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar