Saudaraku yang dirahmati Allah SWT
Besyukurlah bahwa Allah SWT masih memberikan kasih sayangnya kepada kita semua karena terbukti kita masih diberi kesempatan untuk mengabdikan hidup kita kepada-Nya. Namun saudaraku pada kesempatan ini mari kita saling bertausiyah bahwasanya setiap saat kita selalu berhadapan dengan musuh-musuh kita yang sebenarnya yaitu syetan yang sangat jahat yang akan menyesatkan kita, sehingga kita lupa dengan tugas kita yang sesungguhnya yaitu mengabdikan hidup kita kepada Allah SWT.
Sungguh saudaraku seiman, selama kita masih bisa bernafas, mata kita masih bisa melihat, telinga kita masih bisa mendengar, pikiran kita masih bisa berpikir, mulut dan hati kita masih bisa berbicara maka mari kita selalu waspada dengan semua aktifitas dari anggota tubuh kita itu, karena jika tidak syetan akan memanfaatkan dan mengendalikan diri kita hingga terjerumus untuk melakukan banyak kesalahan dan dosa kepada Allah SWT. Hal inilah yang akan meyebabkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk itu maka marilah kita senantiasa bertaubat kepada Allah dengan selalu beristiqfar kepada-Nya semoga kita mendapatkan ampunan atas sega dosa yang kita perbuat.
Allah SWT berfirman :
Artinya : Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
( QS : An-Nuur : 31 )
Apabila kita lupa tidak menyadari hal itu maka Allah memberikan peringatan kepada manusia dan mengecapnya menjadi orang yang zhalim. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al- Hujurat ayat : 11
Artinya : Dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT
Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT wajib bagi kita untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Hal ini didasarkan atas firman Allah yang artinya :
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal
Setelah kita mengetahui taqwa itu merupakan sesuatu yang sangat mulia di hadapan Allah SWT maka kita harus menjaganya karena setiap saat iman dan taqwa kita itu selalu mengalami pasang dan surut . Sekarang bagaiman kita mengatasinya agar taqwa kita selalu mengalami peningkatan bukan malah surut sehingga kita akan beruntung dihadapan Allah SWT nantinya ?
Menurut Imam Al-Gazhali ada lima hal yang membuat seseorang dapat meningkatkan dan memperkokoh ketanqwaanya kepada Allah SWT.
1. MU’AHADAH
Yaitu berjanji kepada Allah untuk dan taan dalam melaksanakan perintah dan menjahui segala laranganya
Sesungguhnya apabila kita bisa meresapi dan menghayati maknak ibadah sholat kita yang kita lakukan setiap hari disitu kita sudah berikrar kepada Allah yaitu pada saat kita membaca Surat Al Fatikhah ayat: 5
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
Dari firman diatas dapat dipertegas maknanya bahwa kata Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya dan Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Jadi kita sudah berjanji bahwa kita akan selalu patuh dan tunduk kepada Allah untuk selalu bersujud menyembah-Nya dan kita selalu berharap atas segala bantuan dan pertolonganya. Karena memang hanya Dialah yang sanggup menolong kita hingga kita bisa mencapai kebahagian baik di dunia maupun di akherat.
Jika kita selalu ber MU’AHADAH kepada Allah maka kita akan selalu memiliki ketaatan kepadanya untuk selalu beribadah dan menggantungkan hidaup kita itu hanya kepadanya.
2. MURAQABAH
Yaitu perasaan yang tumbuh dalam diri kita bahwa Allah itu keberadaan-Nya sangat dekat dengan kita, sehingga menumbuhkan perasaan bahwa Allah itu selalu mengawasi apa yang akan kita perbuat. Hal ini akan membuat kita selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak berani berbuat yang menyimpang dari jalan Allah. Karena sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari semua yang telah kita perbuat nati kelak di akherat.
Allah berfirman dalam QS Al-Hadid : 4
Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy[1453] dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Di dalam QS. Ar R’ad: 33 Allah berfirman :
Arinya : Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). dan barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.
Di dalam QS. Al-‘Alaq: 14 Allah berfirman :
Artinya : Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
3. MUHASABAH
Yaitu aktifitas menghisab atau menghitung semua amal yang telah diperbuat. Hal ini harus kita lakukan agar kita tidak rugi nantinya di akhirat apakah amal shaleh kita lebih banyak di bandingkan dengan dosa dan kemaksiatan yang telah kita lakukan
Sahabat Umar Bin Khatab r.a berkata :
Artinya : Hisablah diri kalian sebelum dihisab
Jika kita senantiasa menghisab semua amal yang kita lakukan kita akan mengetahui apakah kita beruntung atau rugi sehingga kita bisa introspeksi diri dan selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah agar kita yang menjadi orang yang beruntung.
Allah SWT berfirman di dalam A-Qur’an
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al-Hasyir : 18 )
4. MU’AQABAH
Yaitu menghukum atau memberikan sangsi kepada diri atas segala kekurangan yang telah diperbuatnya terkait dengan semua aktifitas yang melanggar atau melakukan maksiat dari ajaran Allah.
5. MUJAHADAH
Yaitu bersunggih sungguh dalam menjalankan ajaran agama Allah , meskipun nantinya dia akan mendapatkan kesulitan dalam beramal, Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam menghadapi kesulitan itu.
Allah SWT berfirman :
Aartinya : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar