Sholat Berjamaah Siswa SMAN 1 Ngrayun

Sholat Berjamaah Siswa SMAN 1 Ngrayun
Pengembangan diri

SYARAT-SYARAT AMAL YANG DITERIMA ALLAH SWT Oleh . Drs. H. M Nurhadi Hanuri HP: 08125956631

Setiap orang berharap agar setiap aktifitas hidupnya di terima Allah sebagai amalan ibadah yang syah dan menjadi amalan yang shaleh.
Untuk mengetahui syah atau tidaknya amalan seseorang sangatlah mudah. Anda cukup mendatangi ustadz atau kyai, kemudian sebutkan sifat dan cara ibadah yang anda maksud, setelah itu sang ustadz akan sangat mudah unruk menghukumi amalan tersebut , syah atau tidak.
Akan tetapi jikalau anda ingin mengetahui apakah amalan anda itu shaleh atau tidak disis Allah swt, ini hal yang sangat rumit, karena tidak ada yang mengetahui akan hal ini secara pasti kecuali Allah swt saja.
Namun walau demikian Allah Azza wa Jalla Maha Pemurah bagi hambaNya, Dia telah memberikan rambu-rambu penting dalam beribadah, agar kita sekalian minimal memiliki gambaran tentang nasib amalan ibadah yang kita lakukan. Oleh sebab itu setiap muslim hendaknya tidak hanya bercita-cita bagaimana agar amalanya sah semata akan tetapi ia harus lebih berharap bagaimana agar amalan ibadahnya diterima dan menjadi amal shaleh disisi Allah swt.
Para Salafus Shaleh telah berupaya untuk mengumpulkan criteria diterimanya suatu amal dengan cara istiqra’ (penelitian) dari nash Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Adapan syarat-syarat dan criteria tersebut antara lain :
1. Ikhlas
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah saw.

Oleh sebab itu, hendaklah kita mengikhlaskan seluruh amal ibadah kita hanya kepada Allah dan memurnikanya dari segala bentuk kemusyrikan. Allah berfirman di dalam Surat Al Bayyinah : 4 yang artinya :
“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan semurni-murni ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama yang lurus”

Rosulullah saw bersabda :
“Sungguh bahwasanya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan yang telah ia niatkan”.
Selain itu Rosulullah saw juga mengingatkan kepada kita :
”Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan kecuali dari orang yang ikhlas dan hanya mengharpkan wajahNya”.
Disamping mengikhlaskan amal, kitapun dituntut untuk beramal sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah swt melalui lisan Rasulullah saw, Allah swt berfirman di dalam Surat Ali Imron 31 yang artinya :
” Katakanlah: jikalau kamu benar-benar mencintai Allah, Ikutilah aku dan niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”

Rosulullah saw bersabda :

”Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini. Yang bukan darinya maka ia tertolak”.

Di dalam riwayat yang lain Rosulullah saw bersabda :
”Barang siapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalanya tertolak.”


Dari uraian di atas sesungguhnya Allah sudah menurunkan syariat lewat Rasulullah yang harus ditaati oleh orang muslim agar amalanya diterima oleh Allah dan tidak seharusnya seorang muslim itu mengada-adakan amalan lain yang tidak sesuai dengan syariah, karena tidak akan memberikan keuntungan apapun bahkan bisa-bisa membuat mereka terjerumus pada kegiatan bid’ah yang akan menyebabkan mereka bisa jatuh kedalam nerakanya Allah swt.

Dengan dua syarat inilah seorang muslim dapat terjaga dari musuh-musuh beratnya yaitu; Riya, Bid’ah dan Syirik. Abdul Izz Al Hanafi berkata : “…. Maka keduanya merupakan tauhid, tidak ada yang dapat menyelamatkan seseorang muslim dari adzab Allah kecuali dengan
keduanya: Pentauhidan yang mengutus (tauhidul Mursil), dan Pentauhidan mengikuti yang diutus Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Taemiyah berkata : “ Secara umum, keduanya merupakan dua landasan agung yaitu :
Pertama : Hendaklah kita tidak beribadah kecuali kepada Allah swt.
Kedua : Kita tidak beribadah kepadaNya kecuali dengan apa yang telah disyariatkaNya”
Dan kedua syarat ini adalah merupakan realisasi dari dua kalimat syadat.
Allah swt berfirman di dalam surat Al Mulk 2 yang artinya :
”Agar (Allah) menguji kalian, siapa diantara kalian yang paling baik amalanya”.

Al Fudhail bin Iyadh berkata : ”Yang terikhlas dan terbenar.” Mereka bertanya: apakah yang dimaksud yang terikhlas dan terbenar ? Ia berkata :
” Sesungguhnya suatu amalan itu apabila dikerjakan dengan ikhlas namun tidak benar maka ia tidak akan diterima, dan apabila dikerjakan dengan benar namun tidak ikhlas itupun tidak akan diterima, sehingga ia menjadi ikhlas. Dan menjadi ikhlas manakala dikerjakan karena Allah Azza wa Jalla. Dan benar manakala sesuai dengan sunnah, dan inilah realisasi firman Allah yang artinya :
”Maka barang siapa yang mengharap berjumpa dengan Robbnya, hendaklah ia beramal shaleh, dan janganlah ia menyekutukaNya di dalah ibadah dengan seorangpun juga.”.

Mengerjakan sesuatu yang telah disyariatkan , dapat menjaga seorang muslim dari terjerumus kedalam jurang kebid’ahan yang mesti harus dihindari.
Kita berharap semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang yang disebutkan Allah dalam surat Al Kahfi 103-104 yang artinya :
”Katakanlah: Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orng-orang yang paling merugi perbuatanya ? Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baikanya”.

Sebaliknya kita berharap semoga kita dimasukan ke dalam golangan orang-orang yang ikhlas dan senantiasa mengikuti Sunnah Rasulullah saw tanpa menambah atau menguranginya dalam beribadah kepada Allah swt. Dan semoga kita diteguhkan dalam golongan ini sampai akhir hayat kita .
Untuk itu marilah kita senantiasa belajar dan belajar seoptimal mungkin tentang Al Qur’an dan As sunnah agar kita tahu banyak tentang mereka sehingga kita tidak akan salah di dalam melakukan aktifitas ibadah kepada Allah swt karena memiliki dasar dan landasan yang kuat tentang apa-apa yang telah disyariatkan oleh Allah swt untuk kita jalani dalam kehidupan kita di dunia ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan kepada kita untuk mempelajari ilmunya sehingga kita memiliki pemahaman yang benat tentang agama dan kita tidak tersesat untuk menjalani kehidupan di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar