Sholat Berjamaah Siswa SMAN 1 Ngrayun

Sholat Berjamaah Siswa SMAN 1 Ngrayun
Pengembangan diri

LIMA SYARAT DALAM UKHUWAH

Assallamu ‘alaikum warah matullahi wabarakatu

Kaum muslimin-muslimat yang dirahmati Allah swt
Dalam suatu riwayat Rasul saw. Pernah bertanya kepada para sahabatnya,
Maukah kamu aku tunjukan akhlak yang paling mulia di dunia dan akherat ?
Memberi maaf orang yang mendzalimi mu, memberi orang yang menghalangimu dan
menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu. (HR. Baihaqi)

Dalam suatu riwayat yang lain Rasulullah Muhammad saw juga bertanya kepada para sahabatnya :
Maukah kalian aku tujukan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan saum ?” Sahabat menjawab,”Tentu saja !” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah diantara mereka, (semua itu) adalah amal yang besar pahalanya. Barang siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan “. (HR. Bukhari – Muslim )

Dari hadist di atas dapat kita ambil pengertian dari UKHUWAH adalah: persaudaraan yang didasarkan atas kekuatan iman dan spiritual yang melahirkan perasaan yang dalam terhadap kasih sayang, mahabah ( kecintaan ), kemuliaan dan rasa saling percaya sesama orang yang terikat dengan aqidah Islam, iman dan taqwa. Agar supaya ukhuwah bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan ridlo dari Allah Swt berikut ini kami sampaikan mengenai Lima Syarat Ukhuwah :

1. Iman dan Takwa
Iman dan takwa merupakan pijakan untuk bersaudara, karena itu sesama muslim hendaknya bersaudara dan persaudaraan itu harus didasari oleh iman dan takwa kepada Allah Swt.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya :
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.
(QS: Az-Zukhruf: 67 )

Dari firman Allah tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa permusuhan itu akan renta sekali terjadi disaat kita melakukan muamalah sesama manusia jika tidak didasari iman dan takwa, karena dalam diri manusia memiliki nafsu yang senantiasa mendorong pelakunya kejalan yang kurang baik disaat iman dan takwa itu lepas atau hilang dari jiwanya. Teman akrab , bahkan saudara kandungpun bisa juga menjadi lawan. Disaat seperti inilah ukhuwah akan sulit sekali bisa terlaksana dengan baik.

2. Ikhlas karena Alloh

Keikhlasan kepada Allah menjadi persyaratan dalam membangun ukhuwah, karena dengan itu persaudaraan itu menjadi sejati.
Allah berfirman yang artinya :
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang
yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka)
melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
(QS: Al-Bayyinah :4-5)

Dari firman Allah tersebut di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa jika dalam melakukan ukhuwah itu tidak di dasarkan atas keikhlasan mencari ridlo Allah Swt rasanya sulit sekali ukhuwah itu akan bisa berjalan dengan baik. Apalagi kalau ukhuwah itu hanya didasari atas kepentingan masing-masing maka ukhuwah itu tidak akan langgeng. Bila masing-masing kepentingan itu sudah terpenuhi maka mereka akan saling meninggalkan satu dengan yang lain. Atau bahkan jika ada kesalah pahaman satu dengan yang lain maka per pecahan itu akan sangat mudah sekali terjadi. Jadi ikhlas dalam melakukan ukhuwah itu sangat penting karena sesungguhnya yang bisa menyatukan hati manusia itu hanyalah Allah Swt. Selain itu bila semua aktifitas kita ini kita dasari dengan keikhlasan kita dalam mencari ridlo Allah Swt maka Allah akan memberkahinya dan akan memberikan balasan pahala yang kelak akan bisa kita jadikan bekal disaat kita menghadap Allah Swt.

3. Terikat dengan ketentuan Al Qur’an
Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan dalam Islam yang segala aktifitasnya harus didasarkan atas dasar syariah Islam yaitu Al-Qur’an dan Al Hadist.




Apabila persaudaraan tidak didasarkan dua hal tersebut maka tidak akan terwujud apa yang dinamakan ukhuwah itu.

Seperti firman Allah yang artinya :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.( Ali Imron:103 )

Dari firman Allah di atas menunjukan bahwa pada dasarnya manusia itu renta sekali dengan perpecahan dan permusuhan. Bila tidak ada peran serta Allah yang mengaturdan mengurus manusia maka mustahil persaudara dan persatuan itu dapat tercapai. Karena sesungguhnya memang hanya Allah Swt semata yang bisa mempersatukan hati manusia

4. Saling bertaushiyah

Perlu disadari bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, masing-masing memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu sesungguhnya antara manusia yang satu dengan yang lainya itu sama-sama saling membutuhkan.
Dengan adanya hal tersebut diatas agar dalam melakukan ukhuwah itu dapat berjalan baik hendaknya antara satu dengan yang lainya itu harus dapat saling menerima kondisi yang ada. Selain itu bertaushiyah dalam kebaikan dan kebenaran adalah sarana yang sangat penting untuk menutupi dan melengkapi dari masing-masing kekurangan yang dimiliki. Bila hal itu dilakukan maka ukhuwah Islamiyah yang di dambakan itu dapat tercapai dan dan Insya Allah mendapatkan ridlo dari Allah Swt.

Allah Swt berfirman yang artinya:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran. (QS: Al ‘Ashr : 1-3 )

Dari firman Allah tersebut di atas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa bila manusia tidak ingin rugi dalam hidupanya baik di dunia maupun di akherat kelak, maka mereka harus mau memberi dan menerima nasehat untuk selalu mentaati dalam kebenaran dan menetapi kesabaran serta mengerjakan amal sholeh.

5. Kerjasama dalam kebenaran
Dalam Ukhuwah Islamiyah mengajarkan agar semua Muslim harus meningkatkan kerjasama dan tolong menolong dalam kebenaran dan takwa, bukan kerjasama dan tolong menolong dalam dosa dan kejahatan. Untuk itu agar ukhuwah ini bisa berjalan dengan baik harus diciptakan suatu semangat kerjasama yang baik dari seluruh umat Islam. Jadi untuk membangun ukhuwah Islamiyah ini bukan merupakan tanggung jawab pribadi dari sekelompok golongan saja tetapi melibatkan seluruh umat Islam di dunia ini.
Alah Swt berfirman yang artinya:

2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. ( Al- Maa’idah : 2 )

Dari firman Allah di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa sesunggunya Allah itu memerintah seluruh umat Islam itu untuk senantia bekerjasama dan tolong menolong dalam kebaikan dan takwa bukan tolong menolong untuk berbuat kejahatan dan dosa jika manusia itu besok berharap bisa berjumpa dengan Allah dan tidak mendapatkan siksa dari Allah Swt.
Semoga Allah ridlo dengan usaha dakwah kita sehingga kita dijauhkan dari balak dan bencana hingga terciptalah suatu kedamaian.
(Bersambung Minggu depan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar