Menegakan kejujuran dan kebenaran dalam kehidupan adalah sangat berat karena pasti banyak tantangan yang menghadang baik dari manusia maupun setan. Setan pasti tidak suka bila manusia itu hidup di atas kejujuran dan kebenaran. Namun sebagai orang yang beriman kepada Allah swt, kejujuran dan kebenaran harus ditegakan dan dijalankan karena orang yang berbuat baik, jujur dan selalu dalam kebenaran adalah merupakan salah satu bentuk dakwah dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka akan menjadi teladan bagi masyarakat. Dengan berperilaku jujur dan benar dalam kehidupan sehari-hari secara otomatis mereka telah berdahwah untuk mengajak masyarakat untuk berbuat kebenaran dan kejujuran dan mereka pasti akan disegani dan dihormati oleh masyarakat dan di cintai oleh Allah swt serta dekat dengan surga .
Ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saat beliau berdakwah. Beliau pasti mengutamakan untuk memberikan contoh dan tauladan dalam kehidupanya sebelum beliau menyeru kepada umatnya, karena kejujuranya beliau di beri gelar Al-Amin.
Rasulullah saw bersabda yang artinya :
Hendaklah kalian selalu jujur, karena kejujuran bisa menunjukan kepada kebagusan dan kebagusan menunjukan kearah surga. Seorang laki-laki yang senantiasa jujur dan mencari kejujuran sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai orang yang suka kejujuran. Dan jauhilah kebohongan karena kebohongan dapat menunjukan kemaksiatan dan kemaksiatan menunjukan kearah neraka.
Apabila seseorang itu berlaku jujur dan selalu dalam kebenaran, ia selalu didampingi oleh malaikat, namun jika ia berbohong maka malaikat akan menjauhinya seperti yang disebutkan dalam hadis nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya :
”Ketika seorang hamba berdusta malaikat akan menjauh daripadanya satu mil jauhnya. Karena ada bau busuk yang timbul dari padanya”.
Karena betapa pentingnya arti kejujuran dan kebenaran Allah berfirman yang artinya :
”Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendanya kamu bersama-sama dengan orang-orang yang benar”.
Jadi dalam firman Allah di atas Allah memerintahkan kepada orang yang beriman, yaitu orang yang mau mendengerkan nasihat yang baik untuk bertaqwa kepada-Nya . Untuk menjaga dan meningkatkan ketaqwaanya dia harus bersama dengan orang yang jujur dan benar yaitu orang-orang yang benar dalam imanya, bersama mereka di dalam hijrah dan jihad di jalan Allah swt, mereka benar di dalam semua ucapan dan perbuatanya, benar di dalam janji-janji dan perilakunya. Dengan kejujuran dan kebenaran itu mereka akan menjadi orang yang benar-benar bertaqwa hingga mereka terbebas dari sisksa dan murka-Nya. Ketaqwaan adalah merupakan benteng dari azab-Nya dan merupakan sesuatu yang dapat membuat mereka hidup bahagia baik di dunia maupun di akherat kelak.
Berbuat jujur dan berbuat benar adalah budi pekerti yang sangat luhur yang dapat membawa kemaslahatan pribadi dan berjama’ah serta bagian yang kuat untuk dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang taat terhadap atauran dan terciptanya ukhuwah Islamiah yang kekal. Menghiasi diri dengan kejujuran adalah keutamaan; dan melepaskan diri dari padanya adalah kehinaan. Kejujuran adalah tanda-tanda keimanan dan kesucian jiwa. Kejujuran menunjukan atas keindahan sifat dan ketinggian moral seseorang. Kejujuran pula yang membentuk pelakunya menjadi cinta kepada Allah dan cinta sesama orang-orang mukmin.
Sesungguhnya orang yang selalu berbuat jujur dan benar mereka akan selalu dicintai dan dipercaya serta menumbuhkan rasa kasih sayang diantara sesamanya. Akan tetapi manakala kejujuran dan kebenaran itu telah lenyap dari diri seseorang maka akan datang penggantinya kebohongan dalam jiwanya, lalu timbulah sifat kemunafikan, penipuan, pengkhianatan kemudian menyalahi janji. Itulah awal petaka dan kehancuran.
Allah berfirman dalam surat Qaaf : 18 yang artinya
”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir. Dan juga melarang akan ucapan yang tidak disertai dengan ilmu pengetahuan tentangnya”.
Jadi firman Allah diatas memberikan gambaran bahwa setiap ucapan kita itu selalu di rekam oleh malaikat, kelak akan dimintai pertanggung jawaban dan kita dilarang untuk berbohong karena kebohongan itu menyebabkan dosa. Kebohongan adalah merupakan salah satu sifat dari orang munafiq dan orang munafiq itu kelak akan kekal di dalam neraka jahanam.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalan Surat At Taubah: 68 yang artinya
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal”.
Dari firman Allah di atas mennunjukan kepada orang munafiq tentang balasan yang akan diterimanya atas perbuatan yang telah dia lakukan yang sangat membahayakan dan mencelakakan orang lain baik secara individu maupun maupun kolektif sehingga apa yang mereka perbuat itu digolongkan kedalam dosa besar.
Untuk itu marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah untuk selalu berlaku dalam kebenaran dan kejujuran. Jika kejujuran dan kebenaran itu menghiasi kehidupan kita Insya Allah surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di dalamnya penuh kenikmatan akan kita dapatkan. Mari kita tinggalkan kebohongan karena kebohongan itu kunci segala kejahatan dan menuju kemurkaan Allah swt dan menyebabkan kita dimasukan kedalam neraka jahanam.
Demikianlah ayat-ayat Allah swt dan hadis Rasulullah saw menerangkan kepada kita agar kita selamat baik di dunia maupun di akherat kelak.
Semoga apa yang dapat saya sampaikan ini ada manfatnya buat kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar