“ Ajining diri iku gumantung ana ing lathi lan ajining raga iku gumantung ana ing busana”. Demikianlah Pepatah jawa memberikan pesan kepada kita agar kita senantiasa menjaga tutur kata kita dan cara kita dalam berbusana . Hal ini mengandung pengertian bahwa harga diri manusia itu dipengaruhi oleh dua hal yaitu bagaimana manusia itu bertutur kata dan bagaimana cara manusia itu mengenakan busana dalam kehidupan sehari harinya akan memberikan dampak terhadap penilaian mengenai tinggi rendahnya harga diri dan derajat manusia baik di hadapan sesama manusia maupun di hadapan Allah swt.
Pepatah jawa tersebut kalau kita kaitkan dengan ajaran agama Islam sangat cocok sekali dan bahkan Islam sangat memperhatikan sekali mengenai bagaimana seharusnya manusia itu berpakain sehingga paikan itu bisa menyelamatkan hidupnya baik di dunia maupun di akherat kelak.
Jika kita tinjau dari fungsi pakaian maka pakaian bisa berfungsi sebagai pelindung tubuh manusia dari panas dan dingin, sebagai perhiasan manusia di depan masyarakat dan fungsi pakaian sebagai penutup aurat jasmani dan aurat hati atau yang dikenal dengan pakaian taqwa.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nahl: 81
yang artinya :
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang Telah dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan dia jadikan bagimu Pakaian yang memeliharamu dari panas dan Pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).
Ibnu Katsir mengatakan :
“Manfaat pakaian ini adalah memelihara manusia dari panas dan cuaca yang buruk, seperti pakaian yang terbuat dari sutra atau katun yang melindungi manusia dari musim panas. Pakaian-pakaian parang yang terbuat dari besi dan baja untuk melindungi dari dari serangan musuh dan lain-lainya. Itu semua merupakan karuni dari Allah swt”.
Ada sedikit ketidak tahuan orang bahwa Allah swt telah menyatakan bahwa ada dua jenis pakaian yaitu pakaian untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan. Keduanya ini memiliki nilai yang sangat penting.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raaf : 26
yang artinya :
“Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup auratmu dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Berdasarkan firman Allah swt di atas memberikan pengertian bahwa pakaian taqwalah yang sangat mulia di hadapan Allah karena dengan pakaian taqwa itu dapat menutupi baik aurat jasmani maupun aurat hati. Bila manusia itu mengenakan pakaian taqwa maka ia kan malu untuk membuka atau memamerkan auratnya. Mereka malu untuk melakukan kemaksiatan dan berpaling dari ajaran Allah swt, Perasaan malu terbuka auratnya atau malu membuka auratnya adalah termasuk sebagian dari Iman.
Pakaian merupakan ungkapan perasaan hati, pancaran tingkah laku, bahkan pola pikir pemakainya. Masyarakat umum akan dapat mengetahui kepribadian seseorang dengan mengamati pakaian yang dikenakanya. Kepribadian tersebut dapat meliputi akhlaknya, jabatanya maupun karakternya. Orang memang lebih mudah atau lebih cepat menyimpulkan kepribadian seseorang dengan melihat pakaianya.
Ada suatu riwayat pada masa khalifah Umar :
” Seorang laki-laki bertanya kepada Umar bin Khathab ra, Apakah pakaian yang baik yang aku kenakan ? Umar menjawab: ”Pakaian yang bila kamu kenakan, kamu tidak dihinakan oleh orang-orang bodoh dan tidak dicela oleh orang-orang yang pandai”.
Islam memerintahkan umatnya untuk berpakaian yang sopan dan menutup aurat, agar terhindar dari kekejian dan kebrutalan orang yang memandangnya. Sering kita jumpai di kota-kota besar dan bahkan saat ini sudah mulai merambah ke desa-desa, orang-orang mengenakan pakaian yang menampakan lekuk-liku tubuhnya yang hanya mengikuti tren dan mode tanpa memperhatikan hal-hal lain yang lebih penting.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nur :31
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Dari firman Allah di atas memberikan peringat agar umat Islam benar-benar menjaga auratnya agar memiliki iman yang benar dan kelak menjadi orang yang beruntung.
Ditinjau dari segi pendidikan, setiap manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, seharusnya berpakaian secara sopan dan beradab sehingga dapat mencerminkan kepribadian dan akhlaknya yang agung dan mulia. Tetapi pada zaman moderen ini banyak orang mengenakan pakaian minim atau pakaian yang menampakan lekuk-liku tubuhnya. Mereka merasa bangga dengan pakaian seksi dan sensual yang dianggapnya itu sebagai pakaian moderen padahal jika kita tinjau kembali dari sejarah perkembangan manusia , awalnya manusia itu tanpa busana. Karena perkembangan peradaban manusia mereka kemudian menemukan pakaian untuk menutupi auratnya agar mereka menjadi lebih beradab. Jika sekaranga ini banyak orang mengaku moderen tetapi masih banyak yang membuka auratnya sesungguhnya mereka itu bukan moderen tetapi kembali kejaman kuno atau kejaman jahiliyah yang memandang rendah terhadap harga diri dan martabat manusia.
Mereka tidak menyadari akan dampak dari apa yang mereka lakukan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan memamerkan sebagian auratnya membuat orang lain memandangnya dengan nafsu birahinya dan tanpa disadari mereka juga mengumbar nafsu birahinya sendiri, mereka sudah kehilangan rasu malu kepada sesama manusia dan kehilangan rasa taqwa kepada Allah swt dan mereka telah melakukan dosa ganda.
Sayyid Quthb menjelaskan di dalam tafsirnya tentang menampakan aurat yang membawa kepada kondisi jahiliyah yang menyesatkan sebagai berikut :
” Dengan menutup aurat, seorang muslim dapat menjauhkan dirinya dari nafsu birahi jahiliyah yang membahayakan kehidupanya dan dapat mengangkat derajat akhlaknya ketempat yang lebih tinggi. Sesungguhnya perzinaan yang keji dan merupakan jalan yang amat buruk itu, berawal dari pandangan mata. Model pakaian dan cara berbusana yang seronok dan merangsang sahwat, saat ini telah menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnya perzinaan, apalagi ditambah dengan majunya peradaban dan kebudayaan manusia serta pesatnya perkembangan tehnologi dan informasi, yang telah membawa dampak negatif disamping manafat-manfaat yang tidak dapat dipungkiri. Perzinaan yang nota bene adalah cara-cara binatang yang sangat rendah seringkali didahuluhi dengan terbukanya atau dipamerkanya aurat. Tragisnya lagi Mayoritas manusia pada masa kini dalam akhlak berpakaianya telah kembali mengulangi mode-mode berpakaian ala jaman jahiliyah yang sudah seperti alam hewani. Mereka sudah tidak ingat lagi akan karunia Allah swt yang telah diberikan kepada manusia yaitu menjaga fitrahnya yang salah satunya adalah menutup aurat”.
Banyak manusia yang suka menanggalkan penutup aurat dan mempertontonkan atau membuka auratnya, karena mereka telah terpengaruh oleh orang-orang yang menamakan dirinya pembaharuan atau modernis dunia. Janganlah kita terlena dengan istilah dan berdalih hak azasi manusia sehingga kita merelakan dan membeiarkan generasi kita terjajah moral dan aqidahnya Padahal sesungguhnya mereka itu hanya ingin menghancurkan akhlak manusia dan berusaha menghilangkan fitrah manusia agar menuju kepada kehancuran moralnya. Mereka telah menganggap baik perkara membuka aurat ini hingga tanpa mereka sadari telah membantu membuat propaganda dan iklan untuk memasyarakatkan cara berpakaian seperti itu. Ironisnya umat Islam sendiri banyak yang tidak merasa bahwa akhidah dan akhlak mereka tanpa terasa sudah di dangkalkan melaluli mode berpakaian yang murusak ini.
Dengan adanya kondisi semacam ini kita seharusnya merasa prihatin dan sadar bukan sebaliknya malah merasa senang dan mendukung orang mengenakan busana yang mempertontonkan auratnya dengan dalih mengikuti mode. Mari kita mulai dari keluarga kita baik istri, suami, anak-anak kita dengan menggunakan busana yang senantiasa rapi dan menutup aurat seperti yang di ajarkan oleh Islam. Mereka adalah aset kita yang insya Allah punya andil untuk menyelematkan kita disaat kita dimintai pertanggung jawaban oleh Allah swt. Setelah itu kita mengingatkan kepada sanak saudara kita, tetangga kita, teman-teman kerja kita dan kepada anak-anak didik kita. Mereka semua adalah saudara kita dan kita punya kewajiban untuk mengingatkan bila mereka belum tahu tentang etika berbusana secara Islami. Itulah merupakan salah satu bentuk usaha dakwah kita agar umat ini terselamatkan dari kehancuran moral dan aqidahnya. Untuk itu maka menjadi kewajiban bagi kita orang tua, para guru , ulama, pemerintah, dan seluruh masyarakat untuk memperhatikan, membimbing dan mengawal generasi muda dalam akhlak berpakaian yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Takutlah dengan azab Allah yang akan ditimpakan kepada kita semua apabila melihat ada kemungkaran kita diam dan tidak ada kemauan untuk memeranginya.
Mari kita dukung usaha pemerintah dan wakil rakyat dalam rangka untuk memberantas semua kegiatan porno aksi dan porno grafi yang salah satunya dengan cara mendukung pelaksanaan undang-undang tentang porno aksi dan porno grafi demi menyelamatkan generasi bangsa ini dari kehancuran moral karena sesungguhnya pada saat sekarang ini kita sedang dijajah yaitu penjajahan akhlah dan aqidah yang memiliki dampak lebih besar lagi terhadap perkembangan pribadi dan moral anak bangsa ini. Jika moral bangsa ini hancur maka hancurlah negara ini. Dan yang lebih berbahaya lagi kita tidak dapat memberikan pertanggung jawaban kita kepada Allah dalam mengemban amanah-Nya untuk ber amar ma’ruf nahi mungkar sebagai tugas kita dalam berdakwah.
Marilah kita selalu ber iqtifar kepada Allah agar Allah mengampuni dosa kita dan membukakan pintu hidayah kepada seluruh bangsa kita ini untuk menuju kejalan yang benar, sehingga Allah memberikan berkah kepada kita semua dan dijauhkan dari mala petaka dan azab-Nya. Semoga tulisan ini ada guna dan manfaatnya bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar